Masyarakat Muslim Desa Karya Makmur Dan Desa Persiapan Sember Makmur Memperingati Hari Besar Islam " Isra' Mi'raj "
Isra Mi'raj adalah
salah satu peristiwa penting yang dialami Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa
yang terjadi pada tanggal 27 Rajab itu, Nabi menerima perintah untuk
melaksanakan shalat 5 waktu.
Bagi umat Islam, peristiwa
penting ini selalu diperingati sebagai pengingat untuk meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta menjadi ajang silaturahim.
Minggu, 18 Februari
2024, mulai jam 09:00, digelar Pengajian Akbar yang dihadiri oleh Kepala Desa,
Perangkat Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, warga Persiapan Sumber Makmur,
Karya Makmur, dan masyarakat umum. Acara dimulai dengan pembacaan Al-Qur'an dan
sholawat Nabi, sambutan Kepala Desa, sambutan panitia, dan acara inti Pengajian
oleh K.H. Samauri Bandawi, S.Pd.I MH dari Kabupaten Semarang.
Untuk mengawal agar
acara berjalan dengan lancar, Barisan Anshor Serbaguna atau Banser siap siaga
mengamankan jalannya Pengajian Akbar dalam rangka Peringatan Isra Mi'raj di
Desa Persiapan Sumber Makmur.
Keistimewaan bulan Rajab salah satunya ditandai dengan waktu terjadinya Isra' Mi'raj. Ahli sejarah berpendapat bahwa Isra' Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Pandangan ini sebagaimana juga dipilih oleh Al-Manshur Faury. Dan pendapat ini yang populer diikuti oleh sebagian besar kalangan Muslim, sehingga tak jarang umat Islam memperingati dan merayakan peristiwa besar dan sangat bersejarah ini pada tanggal 27 Rajab, tahun kesepuluh setelah kenabian (nubuwah).
Memperingati Isra' Mi'raj sangat penting dilakukan agar kian dekat dengan Nabi
Muhammad dan selalu mengingat perjalanan bersejarah saat hendak menerima
perintah shalat bagi umatnya dari Allah swt. Masyhur dalam sejarah Islam yang
menyebutkan bahwa shalat yang diperintahkan Allah swt semula berjumlah 50x
dalam sehari semalam. Tapi, kemudian menjadi 5x sebab pertimbangan kondisi umat
Nabi Muhammad saw yang dikhawatirkan tidak bisa mengerjakannya. Pertimbangan
ini disampaikan Nabi Musa as saat Nabi Muhammad bertemu dengannya selepas
menerima perintah shalat. Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad agar terus meminta
keringanan kepada Allah swt.
Peringatan Isra' Mi'raj bertujuan untuk selalu mengingat usaha Nabi Muhammad
saw itu, sekaligus diharapkan menjadi momentum untuk selalu memperbaiki
kualitas shalat dan menjaganya dengan sekuat tenaga. Karena di samping menjadi
rukun Islam yang kedua setelah syahadat, shalat itu juga merupakan puncak dari
segala ibadah.
Di momentum Isra' Mi'raj malam tanggal 27 Rajab, ada amalan yang juga penting
dikerjakan umat Islam. Amalan ini berupa doa, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh
Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri. Dalam kitabnya beliau
menjelaskan bahwa doa berikut memiliki keistimewaan yang sangat besar.
مَنْ قَرَأَ بِهَذَا الدُّعَاءِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ ثُمَّ
يَسْأَلُ الله حَاجَتَهُ فَاِنَّهَا تُقْضَى بِاِذْنِ اللهِ
Artinya, “Barang siapa yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, kemudian
meminta kepada Allah (untuk dipenuhi) kebutuhannya, maka akan dipenuhi
kebutuhannya dengan izin Allah.” (Abdullah al-Halabi, Nurul Anwar wa Kanzul
Abrar fi Dzikris Shalati ‘alan Nabi al-Mukhtar, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah:
tt], halaman 38).
Doanya adalah sebagai berikut:
اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ،
وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ
بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ
دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ
Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil
latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi’i wal
‘isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da‘watī yā akramal akramīn.
Artinya, “Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia
orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya
Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya
pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku
yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki
kedermawanan.”
Keistimewaan doa Isra' Mi'raj
Keistimewaan doa Isra' Mi'raj malam 27 Rajab yaitu Allah swt akan mengabulkan apa yang diminta. Ha ini seperti disampaikan Syekh Abdurrahman bin Abdussalam as-Syafi’i (wafat 893 H) dalam salah satu kitabnya. Dia menjelaskan, siapa saja yang membacanya pada tanggal 27 Rajab, kemudian menyebutkan hajatnya kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan segala hajatnya, melapangkan urusannya, dan menghidupkan hatinya ketika hati-hati manusia sudah mulai mati. (Syekh Abdurrahman, Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafaiz, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 1999], juz I, halaman 94).
Doa Isra' Mi'raj didahului dengan
shalat
Doa Isra' Mi'raj tidak langsung dibaca seketika. Melainkan
harus didahului dengan shalat sunnah dan shalawat. Berikut ini rinciannya:
Pertama, melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sebagaimana shalat
sunnah pada umumnya. Kemudian membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca surat
Al-Fatihah di rakaat pertama dan kedua.
Kedua, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak 10 kali.
Ketiga, membaca doa tersebut, kemudian menyebutkan segala
hajat-hajatnya.
Demikianlah doa Isra' Mi'raj, keistimewaan, dan tata cara melaksanakannya. Mari
kita amalkan doa ini agar semua hajat atau permintaan dikabulkan oleh Allah
swt. Wallahu a’lam.